Grup
calung atau angklung satu ini sebenarnya sudah dikenal di Tulungagung bagian timur. Tepatnya berada
di Desa Pulosari Kecamatan ngunut. Awal mulanya hanya menggunakan kentongan
untuk membangunkan orang di saat puasa. Lama-kelamaan akhirnya mampu mengganti
propertinya hingga seperti sekarang menggunakan angklung, calung, drum dan
sebagainya.
Surapuri in action |
Melihat usianya yang sudah tidak muda, pengalaman yang menarik tentu ada. Salah satunya ketika di undang main di suatu desa. Mereka main dengan totalitas dan tuan rumah juga senang, namun ditengah-tengah permainan ada salah satu tetangganya yang marah dan menyuruh mereka pindah. Untungnya masalah ini bisa diselesaikan dengan baik dan benar.
Saat latihan persiapan pentas di Radio Pandowo |
Grup ini
termasuk memiliki kekompakan yang baik meskipun tidak pernah mendapat bantuan
dari pemerintah desa. Kalau kita melihat adanya hal positif memang seharusnya
didukung oleh pemerintah. Bila tidak ada ya sudah, harus jalan sendiri dengan
kemampuan dan kreativitas sendiri. Belum lagi bila alat rusak, Nanan salah satu pentolannya pernah cerita bahwa harus mencarikan pinjaman uang untuk beli alat yang baru.
Salah satu
ciri unik dari Surapuri adalah membawa barongan yang biasanya identik dengan
grup jaranan. Penggunaan ini juga tanpa alasan, salah satunya agar berbeda dari
grup calung yang lain sekaligus menonjolkan kesan “Tulungagung”.
Untuk prestasi,
Surapuri pernah menjadi juara 1 lomba kreasi tahun 2015 di warkop sor tower
gang roda Ngunut. Selain itu juga pernah berpartisipasi dalam hari anti narkoba
yang bekerja sama dengan BNN kab Tulungagung. Acara ini digelar di alun-alun
kabupaten Tulungagung, bersama dengan komunitas lain yang memiliki pemikiran
yang sama dalam memberantas narkoba di Tulungagung.
Tertarik untuk
mengundang? Silahkan datang ke Pulosari.
Tulisam keren kak,klik disini
ReplyDeleteArtikelnya keren. Follow back ya. KLIK TULISAN INI
ReplyDelete