oleh: elok
Tanggal 21 April diperingati sebagai Hari Kartini. Hari perempuan-nya Indonesia kali ya.. hm saya yakin kalau kalian pasti sudah tau dan kenal siapa Kartini itu. Tapi kalau memang belum kenal, ya silahkan kenalan dulu. Perlu diingatkan kenalan itu ndak dosa. Jadi para jomblo nggk perlu khawatir, banyak kenalan sama orang siapa tau ada yg jodoh. Kalau sudah banyak kenalan tapi ndak ada yg jodoh, berarti yo wis nasibmu ngenes mblo!
Tanggal 21 April diperingati sebagai Hari Kartini. Hari perempuan-nya Indonesia kali ya.. hm saya yakin kalau kalian pasti sudah tau dan kenal siapa Kartini itu. Tapi kalau memang belum kenal, ya silahkan kenalan dulu. Perlu diingatkan kenalan itu ndak dosa. Jadi para jomblo nggk perlu khawatir, banyak kenalan sama orang siapa tau ada yg jodoh. Kalau sudah banyak kenalan tapi ndak ada yg jodoh, berarti yo wis nasibmu ngenes mblo!
Seperti
biasa, setiap tgl 21 April sekolahku ̶̶ SMAN 1 Ngunut. selalu
memperingati Hari Kartini dan mengadakan lomba-lomba untuk
menyemaraki peringatan tsb. Tahun ini ada 3 lomba, yaitu Fashion Show
̶̶ lomba yg selalu ada setiap tahun. Melukis batik, dan lomba
memasak.
Seminggu
sebelum hari-H, setiap kelas pasti sibuk memilih perwakilannya untuk
ikut lomba2 itu. Kelasku pun juga sibuk memilih anak-anak manusia
untuk diberi jabatan sebagai perwakilan kelas. Tidak ada masalah
ketika pemilihan untuk lomba memasak dan melukis batik. Tapi semua
berubah ketika pemilihan perwakilan untuk lomba Fashion Show
menyerang!
Tiba-tiba
semua anak manusia ini kehilangan kesadaran diri alias pingsan dan
pura-pura mati. 33 manusia jahanam ini nggak ada yg mau disuruh naik
panggung dan merepotkan diri ̶ termasuk saya, karena tahun kemarin
saya sudah merasakan betapa repotnya ikut Fashion Show tsb. Jadi
untuk tahun ini, maaf saja tidak terimakasih. saya nggak mau.
Jalan
satu-satunya dgn mengatas namakan keadilan, kelasku menggunakan cara
klise yang membuat jantung setiap anak berdegup. karena dengan cara
ini setiap anak punya peluang untuk terpilih. Apalagi kalau bukan
“kopyokan”. Bak arisan nama kami satu persatu ditulis dikertas
dan dimasukan kotak ̶̶ kotak amal, karena waktu itu hari jum’at
kami memilih memanfaatkan kotak yg tersedia. Bedanya kalau arisan
saya pasti pingin nama saya yg keluar, tapi kalau waktu itu amit-amit
deh jangan sampe…
Keadaan
yg mencekam terjadi beberapa detik setelah semua nama masuk ̶̶
Fyi, kami melakukan 2 kali pengocokan untuk memilih perwakilan cewek
dan cowok secara terpisah. ternyata yang keluar adalah jeng..jengg….
ketua kelas membuka daaaan, IFA! Yeeeyyyyyyy semua bersorak gembira
kecuali Ifa tentu saja. Dia sedang asik meratapi nasibnya. perwakilan
cowok adalah abang Roma a.k.a Romadhon, dan sepertinya abang Roma
“nrima ing pandum”, karena dia terlihat pasrah.
2
hari berlalu stlh pemilihan, Ifa masih merengek minta digantikan dan
tentu saja tidak ada yang mau meggantikannya. Sungguh tragis nasibmu
Fa! Lagi pula kamu harus sportif hiyaaaaa. Dia juga smpat merengek ke
saya, tapi spt yg saya ktakn tadi saya nggk mau. Lagi Pula saya sudah
di booking sama Pak Sis untuk acara peresmian gedung kesenian dan
ekstra karawitan yang bertepatan dengan peringatn hari kartini itu.
Fyi again, di sekolahku baru dibangun gedung kesenian dan baru ada
ekstra karawitan, kebetulan saya ikut ekstra tsb, em dan Pak Sis
adalah coordinator ekskul karawitan.
ifa
terus saja merengek dan mengancam tidak masuk sekolah saat hari-H, ah
kamu benar2 pengecut fa, maaf saja tapi kenyataannya memang spt itu.
Akhirnya kami mengadakan pemilihan ulang kedua kalinya, calon
terpilih tidak setuju, pemilihan ketiga calon juga tidak setuju.
Untuk apa diadakan kopyokan apabila semua yg terpilih punya hak untuk
menolak ha? Nggak ada gunanya! Cuma buang2 waktu. bahkan smpat akan
terjadi KKN, tapi untuk terlihat adil maka dipakailah kopyokan dan
cara kopyokan hanya sebatas formalitas karena kedua calon sudah
ditentukan. Saya kasian sama kedua anak yg akan terpilih secara tidak
adil itu. Untunglah hal tsb tidak jadi dilaksanakan.
Akhirnya
sebelum kami melakukan pemilihan keempat, ketua kelas mengeluarkan
ultimatum, siapun yang terpilih tidak boleh menolak. Apabila menolak
silahkan membayar denda kelas ke pihak sekolah sebesar Rp 500.000,-.
Perlu diketahui lomba2 diatas hukumnya wajib.
Ya
sepertinya ultimatum tsb bekerja, pengocokan keempat yang terpilih
adalah Kartika Riza a.k.a Seho dan (sekali lagi) bang Roma. Ya
mungkin memang sudah nasib mu Rom jadi perwakilan kelas untuk lomba
ini.
Pada hari-H semua berjalan lancar. Perayaan di buka dengan upacara
dan dilanjutkan lomba2. Lomba diadakan di lapangan tengah SMAN 1
NGUNUT. Sayangnya saya ndak mengikuti acara tsb secara keseluruhan,
karena saya harus menunaikan tugas sebagai anak manusia yg mengikuti
ekskul karawitan tadi.
Anyway,
Selamat Hari Kartini untuk seluruh wanita Indonesia!