By: Ypi W
Mendo,bodho atau dengan kata
lain sulit diajak berfikir adalah sesuatu yang bikin seseorang minder. Kalaupun
ada seseorang yang mendo pastinya dengan
sekuat tenaga akan menutupinya biar
nggak kelihatan, sebenarnya relatif sih.Tapi semua itu nggak berlaku
buatku,nyantai aja. selama ini Mendo
seakan menjadi jimat keberuntungan. Akhir-akhir ini aku berfikir, semua yang ku
dapatkan selama ini adalah buah dari kemendoanku.
Ini cerita tentang mendo karunia Tuhan yang harus kusyukuri.
Berawal saat masih smp saat itu
sekitar tahun 2006, pada masa itu anak-anak smp lagi gandrung-gandrungnya
dengan yang namanya gelutan (berkelahi) dan membuat geng-gengan, kalaupun ada
anak cowok yang punya nyali namun tidak memiliki geng, saat itu pasti udah mati berdiri jadi bahan
tonjok-tonjokan atau buli-bulian salah sedikit tonjok hahahhaah.
Nyali bertarung tersebut muncul nggak loko-loko (tiba-tiba), pastinya
ada background yang jelas dari masing-masing anak, entah ikut organisasi beladiri,
atau punya relasi dengan orang kuat kaya lagunya slank biar bisa tidur-tiduran.
Waktu itu aku masih baru masuk Sekolah, rasa takut malu minder jadi satu, takut
salah berbuat, malu karena aku masih anak baru, minder karena penampilanku
kurang ganteng wkwkwk.
Yang pasti hari-hari selalu salah tingkah saat di Sekolah. Dan kejadian
itupun terjadi, waktu itu aku sedang berjalan di lorong Sekolah, didepanku ada
segerombolan anak sedang duduk-duduk, aku udah curiga kok pandangan salah satu
cowok nggak enak banget, kuteruskan langkahku saat tiba dihadapannya diapun
berdiri “mati aku” “Heh ndak sah plilak-plilik, sing penak ae lek nyawang, cah
ngendi awakmu ( Heh gak usah (apa plilak plilik bahasa endonesianya)..... yang
enak aja kalau melihat, anak mana kamu?”
aku jawab “ aku cah ” (aku anak ). Kenapa aku bilang anak ? Karena di adalah basis organisasi silat A. “ ngendi
koe? Cedake si B, Ow yowes gak usah kemlelet neng kene ( mana? Dekatnya si B,
Ow yaudah gak usah belagu lu disini) selamat dah aku. Usut punya usut cowok
tadi ikut organisasi A, otomatis dia respek banget sama anak-anak .
Disini kemendoanku
menyelamatkanku untuk pertama kalinya hahahaha bersukur dah. Gimana bisa
dibilang menyelamatkan, sebenarnya aku bukan anak tapi karena aku dulu waktu SD pernah
nggerombol sama anak yan umurnya
diatasku. Waktu itu aku sering ikut ke sungai disuruh beliin sandal disuruh
beliin rokok, disuruh ambilin bola saat sepak bola dan masih banyak lagi, apa
daya aku hanyalah anak mendo yang hanya dapat diambil tenaganya. Tapi aku
bersyukur andai kata aku nggak mendo aku gak akan kenal relasi orang-orang kuat
hehe makasih temen-temen dan aku pasti
udah bonyok di awal masuk smp.
Tulisam keren kak,klik disini
ReplyDelete