Saturday 15 July 2017

Halal Bi Halal SH Terate feat Cahaya Budaya


Biasanya kami diajak kolaborasi sekolahan mulai, sd, smp hingga sma sudah pernah. Kali ini Cahaya Budaya diajak kolaborasi oleh teman teman pencak silat setia hati teratai.

Untungnya tim CB haus akan tantangan akhirnya tawaran tersebut diterima dengan senang hati meskipun di minggu yang kami punya kewajiban pentas reog ponorogo di kediri. Dengan pertimbangan pesilat dari SH terate juga anggota dari grup reog cahaya budaya sehingga kemungkinan garap lebih mudah karena sudah sering main bareng.

Karena ini adalah proses baru, maka diskusi konsep yg biasanya sambil jalan. Saat ini kami harus konsultasi dengan beberapa pesilat SH terate terkait dengan hal yg boleh dan tidak untuk ditampilkan. Kami sadar bahwa setiap organisasi memiliki aturan sendiri entah tertulis maupun tidak.
Saat itu kami mencoba menggabungkan tari reog yg dikhususkan warok dan bujangganong dengan jurus maupun gerakan silat. Setelah memperoleh cukup saran dari SH Terate akhirnya kami memutuskan untuk menggabungkan jurus silat dengan gerakan warok. Sedangkan bujangganong akan ditampilkan pada sesi tersendiri karena saat itu pertunjukan akan ditampilkan dalam 3 sesi.
Eko (boneng), haris (galepo) dan arya (kijor) menjadi penari yg juga pesilat. Sedangkan fonki atau buli dilibatkan pada pementasan bujangganong karena saat proses latihan dia berada di luar kota. Sumpah Bul, Ibukota kejam.
pertunjukan ke 2

pertunjukan ke 3
Diantara mereka Haris ditunjuk menjadi penata tari dan silatnya. Pemilihan ini bukan tanpa dasar, para penari menganggap Haris memiliki referensi yang lebih baik dibanding lainnya. Hal ini dapat dilihat kesehariannya, ketika ngopi di rumah Ebin yang lain lebih memilih nge game atau nonton film xxx. Sedangkan haris lebih memilih untuk melihat karya tari yang dapat dijumpai di Youtube.

video ke 3 bisa lihat disini

Pada sesi pertama kesan warok terlihat mendominasl meski sudah dikolaborasi dengan jurus dan gerakan silat. Hal ini semakin diperkuat dengan iringan musik reog ponorogo yang kuat.

Sesi ke 2 kami mencoba menggabungkan jurus tunggal Ipsi yang dipandu dengan jurus ganda atau model perkelahian. Ekplorasi terjadi dengan baik meskipun kurang maksimal, karena proses ini hanya terjadi seminggu sebelum pementasan.
Dua hari menjelang hari H halal Bi Halal hasil latihan coba kami tunjukkan disenior sekaligus untuk mencoba tempat pementasan yang berada di Balai Desa Sumberjo Kulon. Tempatnya sempit karena harus berbagi dengan undangan. Belum dengan Tiang yang berada di balai desa juga menjadi pertimbangan kami untuk sesegera mungkin mencoba tempat pementasan.

Ditengah kami mencoba tempat datang Mas Qomar yang merupakan salah satu sesepuh pencak silat Setia Hati di wilayah Ngunut. Kedatangan beliau seolah memberi support tambahan yang kami perlukan. Kritikan dan tambahan untuk karya yang akan dipentaskan sangat terasa memberi nuansa silatnya lebih greng. Mulai dari ketegasan dan beberapa pilihan jurus atau gerakan yang kami pilih sebelumnya.

Hari Sabtu tiba, kami berangkat sekitar jam 19.00. Sebelum berangkat teman-teman dari grup singo joyo argo kelud kediri datang. Akhirnya kami ajak sekalian untuk ikut acara ini.




Mas, aku kaploken. Tiba tiba haris bilang begitu. Ya sudah "plak".


Saat itu saya sadar bahwa bukan hanya Haris yang nervous namun hampir semua pemain. Hal ini sangat terasa pada pertunjukan sesi pertama beberapa gerakan terlihat salah dan kurang mantab. Anggap saja itu sebagai kecelakaan panggung.

Pada pertunjukan ke dua semangatnya mulai terasa meskipun ada sedikit kesalahan lumayan fatal. Apalagi saat jurus ganda, eko boneng sempat terlambat bergerak untungnya haris mampu menyadari dan tidak terjadi kecelakaan.

Begitu istirahat untuk sesi ke 3 disaat teman yang lain ganti pakain ganong. Buli masih duduk dekat saya.
Loh bul gak melu ngganong?
Klambine piro mas?
Yo lak kurang wak ane Galepo jaluken.
Isin mas.

Akhirnya mau tidak mau, saya yang ngomong. Dan akhirnya buli ikut nari ganong sedangkan galepo tidak memakai pakain bujang ganong. Dia menggunakan kaos sh terate dan celana hitam. Di tengah pertunjukan Galepo dipanggil untuk turut ngganong. Meski dengan persiapan yang mepet untung saja teman-teman bisa menghibur penonton dengan sukses.

Terima kasih SH Terate dan Semua yang terlibat.



2 comments: