Monday 28 March 2016

Pantai Sine dan Ujian Kesabaran

 Oleh: Elok
Pantai Sine. Mungkin sebagian orang Tulungagung sudah tidak asing lagi mendengar nama pantai tersebut. Bagi yang belum tahu, Pantai Sine merupakan salah satu pantai di kota Tulungagung. Terletak di Desa Kalibatur, Kec.Kalidawir, sekitar 35 Km arah Selatan Kota Tulungagung. Ombak di Pantai Sine cukup besar, penampakan pantai ini berupa teluk, selain itu, Pantai Sine menghadap ke Timur. Jadi otomatis kita bisa melihat sunrise yang aduhai di tepi pantai apabila mau berjuang bangun pagi dan pergi ke sana, tentunya diwaktu yg tepat. Bila masih mendung silahkan ke Gunung Budheg untuk melihat awan yang berarak.
Cerita kali ini bermula pada pada malam tahun baru. Waktu itu saya dan teman-teman Reyog Cahaya Budaya mengadakan acara bakaran ayam di rumah Mas Gibrellyn a.k.a Ayam. Lho, Kok ayam bakar ayam? Ah u know what I mean lahh
Selesai acara tsb, para anak laki2 ingin pergi ke pantai sine, ingin melihat sunrise katanya. Wah, saya yang gampang penasaran dan sangat ingin tahu ini benar2 kepingin ikut mereka. Tapi apa daya, diskriminasi gender masih sangat kental saat itu. Jadi ndak boleh ikut. saya gondok ketika tidak boleh melakukan sesuatu dengan alasan bahwa saya adalah perempuan. Hah!
Saya tahu maksud mereka baik, tapi tetap saja kesal. Kenapa? Ya karena saya merasa tidak dipercaya. Padahal saya selalu percaya sama mereka. Percaya bahwa mereka bisa menjaga saya. Percaya bahwa saya ndak bakal ngrepotin mereka. Hmm ya kalaupun ngrepotin, dikitlah ndak banyak haha. Tapi tetap saja ndak boleh ikut huuuu. saya merasa patah hati dan tersakiti apalagi setelah melihat foto mereka yg dijadikan DP BBM, duh tambah sakit, hati adek bang…
Setelah malam tahun baru tersebut anak2 jadi sering pergi ke pantai sine untuk melihat sunrise, dan ya saya selalu minta ikut. 2 kali mereka meng-iya-kan. 2 kali pula saya ndak bisa bangun kemudian ditingal. Huuuu! tapi kalian pernah kan dengar ungkapan “wanita tidak pernah salah”? yah,  itu artinya saya nggak salah. Iyaa tho?
Tentunya saya ndak bakal menyerah dengan mudah. Dengan kekuatan superr saya maksa dan terus memaksa mas ebin, maman dan kudet buat kesana lagi. And finally I got all I want. Yey! Setelah sekian lama menunggu dan berharap minggu kemarin saya diajak ke pantai Sine. Semacam pdkt lama dan akhirnya di tembak gitu deh heuheu. Padahal hari minggu sebelumnya mereka baru kesana. Entah mereka memang ingin kesana lagi atau Cuma Menuhin permintaanku biar nggak rewel hehe
Hari-H pun tiba, saya dijemput kudhet di rumah sekitar pukul 3.30 am. Sebelum berangkat kami berkumpul di rumah mas ebin untuk menunggu yg lain. Pukul 4.00 am, kami berangkat. Ada 10 anak yg ikut waktu itu, and I’m the only woman. But it’s no problem, totally I trust them. Saya di bonceng mas ebin, kebetulan di belakang ada veri (a.k.a muklis) dan maman yg bawa kecruk (gitar kecil), mereka bernyanyi sepanjang jalan.

Untuk pergi ke pantai sine kami harus melewati bukit. tenang, jalannya sudah bagus kok. Tapi tidak ada lampu dan masih banyak pohon di kanan-kiri jalan. Karena jauh dari polusi cahaya, bintang-bintang di langit jadi terlihat sangat jelas. It’s awesome!! Sepanjang jalan melihat bintang dan mendengarkan maman bernyanyi diiringi veri dengan kecruknya hahah. Mereka membawakan beberapa lagu dari Payung Teduh dan Iwan fals. Yah walaupun suara maman ndak seberapa bagus, tapi tak apalah paling tidak pemandangan diatas sudah bagus.



Sesampainya di pantai sine, saya langsung turun dan menghambur ke pantai. perasaan kecewa mulai menghampiri. Ah tapi untunglah saya sudah biasa dikecewakan, memang sudah nasib jomblo sering dikecawakan. Ternyata langit mendung. Itulah mengapa, kalau mau lihat sunrise di pantai sine harus pada waktu yang tepat.
Apa boleh buat Kami hanya bisa menunggu. Dan, Perlahan tapi pasti sang mentari mulai menampakan diri. Sama seperti saya yang menunggu kamu, bedanya kamu ndak pernah menampakan diri sampai sekarang. Hm, indah sekali. Tak ketinggalan, Kami menyempatkan diri berfoto, berlari-lari di pantai dan main air.
Sekitar jam setengah 7, kami bersiap pulang. Lagi pula matahari sudah tinggi. Dalam perjalanan pulang, kami mampir di warung nasi pecel untuk sarapan. Dengan sok gentlenya mereka tidak membiarkan saya membayar nasi pecel sendiri alias mau dibayarin sama mereka hahha.
Pagi ini benar-benar sempurna..
By the way, ini adalah pengalaman pertama kali melihat sunrise di pantai bagiku. Kalau dipikir-pikir saya banyak mengalami pengalaman pertama bersama mereka (read: teman2 Cahaya Budaya). Semoga saja masih banyak “pertama kali” lainnya yg akan saya lewati bersama mereka.

3 comments:

  1. Pelayanan Yang Professional Dan Ramah
    Di Jamin 100% Tidak Adanya BOT Dan ADMIN.
    Judi Bola dan Live Play Casino

    - Daftar GRATIS
    - Minimal Deposit 20.000
    - Minimal Withdraw 50.000

    Dapatkan Hot Promo Yang Kami Berikan :

    - Bonus Deposit 5000
    - Bonus Refferal Seumur Hidup
    - Bonus Sportsbook 100%
    - Cashback Sportbook 5% - 15%
    - Bonus Deposit Games 10%
    - Cashback Games 5%
    - Bonus Komisi Casino 0,8%

    NB : Syarat Dan Ketentuan Berlaku

    Nikmati 1 ID Untuk Semua Games Seperti :

    - Sports
    - Live Casino
    - Togel
    - Poker
    - Slot Games
    - Nomor
    - Financialac
    - Sabung Ayam

    Untuk Informasi Lebih Lanjut Silahkan Hubungi CS Kami Di :

    - Live Chat 24 Jam Online
    - No Tlp ( +855962671826 )
    - BBM ( 2BF2F87E )
    - Yahoo ( cs_bolacasino88 )
    - Skype ( bola casino88 )
    - WhatsApp ( +855962671826 )

    ReplyDelete