Tuesday 17 January 2017

Menari Bersama Cahaya Budaya di Pantai Sine



Oleh : Mia

Ngomongin soal tahun baru aku punya cerita yang menarik. Pergantian tahun atau lebih tepatnya tahun baru,kebanyakan orang untuk merayakan tahun baru mereka pergi keluar bersama keluarganya melihat kembang api,ada juga yang pergi liburan keluar kota dan tidak banyak yang hanya merayakan malam pergantian tahun dirumah.

Tahun baru kali ini aku mempunyai cara yang beda dari tahun-tahun sebelumnya. Awalnya sih tidak ada rencana mau kemana dimalam pergantian tahun.Salah satu pelatih reog mengajakku untuk menari mengisi acara malam tahun baru,awalnya ragu-ragu karena aku belum bisa menari tapi ada rasa penasaran dalam diri,jadi aku iyakan aja ikut menari.Latihan dilakukan seperti latihan reog tapi terkadang dihari yang senggang sore hari.

Awalnya tidak meyakinkan dan aku sedikit minder karena disitu hanya aku yang baru pertama ikut menari,tapi ada motivasi dorongan dari mereka yang membuat yakin kalau aku bisa,terlebih pelatihnya yang baik dan itu menjadikan motivasi tidak mau mengecewakan mereka.

Latihan terus berlalu sampai hari H- persiapan satu persatu kami siapkan kostum,makeup,dan mental.Tapi mungkin kalau soal mental hanya aku yang merasa sedikit takut karena baru pertama ini menari diatas panggung.Malam pementasan untuk merayakan malam tahun baru dilakukan di pantai sine ,sebelumnya ada rencana di lap Pema tapi entah apa yang membuat panitia mengalihkan pementasan di pantai sine.

Sabtu 31 Desember 2016 hari H sudah didepan mata,semua kumpul di cemara pantai sine karena disitu kami nanti akan pentas. Aku berangkat sebelum magrib, namun disana harus menunggu lama karena temen-temen yang membawa alat gamelan belum juga sampai. Sambil menunggu kami jalan-jalan ada juga yang berfoto dan ada juga yang bermusyawarah. Hampir isyak akhirnya mereka tiba,saya kira mereka membawa alat-alat gamelan dengan mobil atau truk tapi ternyata dengan mobil satpol pp tapi itu membuat saya penasaran ingin naik mobil itu.

Berjam-jam kami harus menunggu lagi kepastian yang tak kunjung dinyatakan.Salah satu pelatih kami memusyawarahkan dimana basecamp dan tempat persiapan, lama juga mereka bermusyawarah blablablabla dan hujan pun turun lumayan tidak deras tapi cukup membasahi bumi.

Keputusan diumumkan kami harus pergi ke basecamp pak nano,semua bergegas.Persiapan pun dilakukan apa yang harus dikenakan bagaimana dan apa.Sedikit ada konflik pada saat itu karena salah satu pengrawit mendandani penari dengan makeup warok,intinya pelatih berfikiran bahwa makeup itu tidak sesuai dengan lakon ceritanya. Ini yang membuat saya takut karena apa? ketika pelatih yang saya sebut kakak sincan ini marah alis tebalnya itu membuat saya takut.Tapi syukur alhamdulillah konflik bisa terselesaikan,kami sibuk dengan dunianya masing-masing ada yang repot dengan kembennya,makeupnya dan ibuku yang repot dengan aku dan adikku yang mulai mengantuk dan blablablabla.



Waktu terus berlalu tepat pukul 9 acara belum juga dimulai dan persiapan pun juga belum siap 100%. Waktu hampir pukul 11 kami bergegas menuju panggung dengan diojek oleh kakak-kakak ojek dadakan mereka yang sudah siap disuruh pergi dulu.Sebelum itu kami berdoa bersama untuk kelancaran acara malam ini.Udara dingin dan hembusan angin malam pantai semakin membuat malam pergantian tahun ini semakin membuatku penasaran untuk menari diatas panggung bersama hembusan angin.Sebelum kami menari acara diisi oleh band etnic dari pulosari juga "Adichandra".

Disamping panggung mereka semua tenang-tenang saja ,hanya aku yang kelihatannya memikirkan sesuatu,awalnya sedikit grogi tapi aku melihat sosok yang selalu memotivasi dan menemaniku kemanapun aku melangkah dia adalah ibuku. Beliau selalu mengerti perkembanganku dan ketika menari beliau yang selalu mengkritik jika aku kurang luwes (itu memang benar ya dimaklumi sajalah). Di atas panggung rasa grogi itu hilang karena aku dan kawan-kawan sempat foto dan untuk menghilangkan rasa grogiku lebih lama aku membayangkan seperti ketika aku bernyanyi panggung adalah milikku(kunci).

Kami dipanggil, semua segera naik ke atas panggung dan Ketika gamelan mulai dimainkan saat itu aku mulai menari....

3 comments: