Thursday 2 April 2015

PEMELIHARAAN PUSAKA SECARA TRADISIONAL

Pusaka Kyai Upas telah dipelihara dengan secara tradisional oleh keturunan Bupati Ngrowo. Tugas pemeliharaan ini termasuk suatu kewajiban.

Adapun yang menerima penyerahan tugas paling akhir berdasarkan keputusan bersama dari keluarga Bupati Pringgokoesoemo ialah R.M Moenoto Notokoesoemo. Tugas ini juga dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
Ketika P.A Sosrodiningrat masih menjabat Bupati Tulungagung maka upacara siraman pada tiap tahunnya dilaksanakan dengan sangat teliti menurut tradisinya.

Selain upacara peralatan lengkap, pada malam harinya para sesepuh, pejabat-pejabat Pamong Praja dan Dinas Jawatan bersama istrinya didatangkan untuk melihat pertunjukan wayang purwo semalam suntuk. Biaya penyelenggaraan siraman dipikul bersama oleh keluarga R.M Moenoto Notokoesoemo. Setelah R.M Moenoto Notokoesoemo meninggal dunia, maka penyelenggaraan siraman diadakan secara sederhana oleh janda almarhum, yaitu Ibu Moenoto Notokoesoemo.

Diantara Bupati-bupati sesudah Pangeran Sosrodiningrat maka Bupati K.D.H R. Soenardi menaruh perhatian besar terhadap upacara siraman ini. Beliau telah menghadiri upacara bersama-sama stafnya dari anggota D.P.R.D.G.R. Pernah disampaikan sumbangan uang untuk kepentingan selamatan juga selubung pusaka sebagai ganti selubung yang lama.

No comments:

Post a Comment