Menjadi jomblo merupakan salah satu tantangan yang
bertumpuk-tumpuk. Makanya tidak semua
orang mampu menjalaninya dengan baik dan benar. Sampai halal begitu biasanya kami menguatkan diri.
Lebaran, halal bi halal dan reuni adalah tempat dimana
seolah jomblo adalah kesalahan genetic. Lebaran
misalnya merupakan satu dari sekian cobaan jomblo, pertanyaan kapan nikah? Mana
calonnya? Loh kok masih sendiri? Bukanlah pertanyaan yang tidak bisa dijawab.
Hanya saja hal ini merupakan pertanyaan yang membosankan dan kayaknya ndak
perlu dijawab.
Belum lagi kalau reuni kawan sekolah pertanyaan ini menjadi
lebih berat untuk dijawab. Reuni yang seharusnya bisa menjadi ajang silaturahmi
yang menarik menjadi seperti medan perang. Kita para jomblo tahu kalau nikah
itu enak. Tentunya kita juga tahu bahwa ndak selamanya enak, pasti ada ndak
enaknyalah.
Nah reuni yang kami harapkan adalah mereka yang sudah nikah
menawarkan saudaranya, kenalannya atau siapalah pada kami. Siapa tahu cocok.
Jangan malah diceritakan pas ndak enaknya. Yang mertua galak, ternyata pasangannya
brengsek atau kesulitan beli susu. Pliss jangan lah.
Reuni kali ini saya harus dihadapkan dengan permasalahan
keluarga salah satu kawan. Dia sudah pisah, single parent sekarang. Duh,
menjadikan keinginan kami untuk move on jadi drop separuh.
BELI NASI GORENG KLIK DISINI ya mbak
ReplyDelete