Tidak
seperti biasanya kali ini kami CB (Cahaya Budaya) mendapat tawaran untuk
kolaborasi dengan siswi-siswi SMK 2 Boyolangu. Saat itu keponakan Maman (tukang
kendang kami) datang ke Rumah Ebin yang biasanya digunakan teman CB untuk
ngumpul. Dia cerita bila mata pelajaran pengantar pariwisata akan mengadakan
pertunjukan. saat itu teman-temannya ingin menampilkan reog kendang (kesenian
khas Tulungagung), namun sebagian merasa sudah terlalu banyak yang menampilkan
reog kendang. Maka Bening (keponakan maman) mengusulkan untuk menampilkan Reog
Ponorogo dan memilih kami sebagai teman kolaborasi.
Foto Cantik sebelum pentas
selanjutnya
kita berbicara konsep pementasan. Menampilkan full sendratari Reog atau diambil
perbagian? Pada awalnya mereka ingin menampilkan full namun ketika dirapatkan
ternyata memilih untuk hanya menampilkan jatil. ok.
Latihan
hari pertama dimulai, yang datang ternyata banyak sekitar 25 orang. Tim CB
kaget lha kalo banyak yang ikut kenapa tidak memilih sendratari saja? usut
punya usut ternyata mereka bingung dengan biaya. takut kalau nanti membengkak.
kalau dari kita tim CB memang ada unsur sosial dimana kita tidak mematok harga
untuk pelatihan sekolah dan organisasi yang sifatnya sosial. latihan pertama
yang seharusnya jathil saja akhirnya dimulai dengan sendratari minus warok.
kebanyakan
anggota CB masih jomblo jadi khusus yang cowok tidak memiliki pengalaman yang
memadai dalam mengatur cewek. duh. Tahu sendirikan kalau cewek itu selalu
benar. untuk urusan penari Jathil kita pasrahkan pada yang cewek. Sedangkan untuk
penari dadak merak, bujangganong dan kelono sewandono dipasrahkan ke cowok.
Dulu kami
pernah diwejang bahwa sebagian orang dilahirkan bukan untuk menari. Dan juga
tidak untuk tertarik di dunia seni. Namun terkadang mereka terjebak harus
melakukan hal-hal demikian. seperti saat ini misalnya.
video bisa klik di sini
Kami harus
menyiasati bagaimana agar cewek-cewek ini bisa tampil maksimal, mulai olah
tubuh, pelemasan dan juga dimarahi. hingga akhirnya kita menemukan formulasi yang menurut kami pas saat itu, Menggunakan salah satu pentolan mereka untuk memberikan wawasan bahwa pementasan ini yang butuh adalah mereka dan teman-teman CB hanya mengantarkan.
Hari pementasan tiba, tegang, grogi, takut dan sebagainya berkecamuk. Mengingat tidak semua teman-teman memiliki pengalaman pentas. Apalagi pentas ini akan disaksikan oleh seluruh keluarga besar SMK 2 Boyolangu. akhirnya kelas kami dipanggil, dan semua harus mempersiapkan diri dengan baik. Bermain sesuai dengan latihan, meskipun ada sedikit kesalahan, kalian merupakan satu-satunya grup reog ponorogo perempuan di Kabupaten Tulungagung. Selamat Kalian hebat.
Hari pementasan tiba, tegang, grogi, takut dan sebagainya berkecamuk. Mengingat tidak semua teman-teman memiliki pengalaman pentas. Apalagi pentas ini akan disaksikan oleh seluruh keluarga besar SMK 2 Boyolangu. akhirnya kelas kami dipanggil, dan semua harus mempersiapkan diri dengan baik. Bermain sesuai dengan latihan, meskipun ada sedikit kesalahan, kalian merupakan satu-satunya grup reog ponorogo perempuan di Kabupaten Tulungagung. Selamat Kalian hebat.
Tulisam keren kak,klik disini
ReplyDeleteBELI NASI GORENG KLIK DISINI ya mbak
ReplyDelete